(AGS). Di zaman sekarang untuk mengetahui waktu sholat sangat mudah. Hampir disetiap Masjid dan Musholla sudah memasang produk Jadwal Sholat digital dari Mauquta atau Tauqoly (bisa di cek di www.mauqutaabadia.com ). Bahkan sekarang dimana teknologi semakin canggih, jadwal sholat bisa dipasang di ponsel pintar.
Tapi pernahkah kita berpikir sebelum zaman modern seperti sekarang, bagaimana cara menentukan waktu sholat?
Dalam kesempatan ini kita bahas cara menentukan waktu sholat.
MaghribSecara bahasa maghrib berarti waktu dan arah tempat tenggelamnya matahari. Sholat maghrib adalah sholat yang dilaksanakan pada waktu tenggelamnya matahari.
Seperti kita ketahui cara menentukan waktu sholat bisa memakai dua pendekatan yaitu dengan cara hisab dan rukyat.
Setelah Ilmu astronomi berkembang di dunia Islam dengan sendirinya hisab waktu sholat juga berkembang sehingga memudahkan dalam menentukan waktu sholat secara akurat, bakhan jika keadaan langit mendung tidak mempengaruhinya.Waktu Sholat Magrib ditentukan dengan cara mengitung posisi matahari terhadap bumi yaitu 1 derajat dibawah ufuk (seteleh tenggelam). untuk lebih jelasnya silahkan rujuk ke situs Kemenag, atau Ormas Islam besaar seperti NU, Muhamadiyah dan Persis. Disini kita tidak akan bahas secara mendalam.
Jauh sebelum Ilmu astronomi berkembang waktu sholat ditentukan dengan carak rukyat (pengamatan alam), untungnya dalam Islam semuanya sudah diatur secara rinci, hal inilah yang menjadikan islam agama yang sempurna.
Awal Waktu sholat Magrib
Kaum Muslimin sepakat awal waktu sholat maghrib adalah ketika matahari telah tenggelam
Akhir Waktu Sholat Maghrib
Dalam menentukan Akhir waktu Sholat Maghrib terdapat dua pendapat ulama:
Pendapat pertama mengatakan bahwa waktu maghrib hanya merupakan satu waktu saja yaitu sekadar waktu yang diperlukan orang yang akan sholat untuk bersuci, menutup aurot, melakukan adzan, iqomah dan melaksanakan sholat maghrib. Pendapat ini adalah pendapat Malikiyah, Al Auza’i dan Imam Syafi’i. Dalil pendapat ini adalah hadits yang diriwayatkan dari Jabir ketika Jibril mengajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam sholat,
ثُمَّ جَاءَهُ لِلْمَغْرِبِ حِينَ غَابَتْ الشَّمْسُ وَقْتًا وَاحِدًا لَمْ يَزُلْ عَنْهُ فَقَالَ قُمْ فَصَلِّ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ….
“…Kemudian Jibril mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam ketika matahari telah tenggelam (sama dengan waktu ketika Jibril mengajarkan sholat kepada Nabi pada hari sebelumnya) kemudian dia mengatakan, “Wahai Muhammad berdirilah laksanakanlah sholat maghrib”
Pendapat kedua mengatakan bahwa akhir waktu maghrib adalah ketika telah hilang sinar merah ketika matahari tenggelam.
Pendapat ini adalah pendapatnya Sufyan Ats Tsauri, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Mahzab Hanafi serta sebahagian mazhab Syafi’i dan inilah pendapat yang dinilai tepat oleh An Nawawi . Dalilnya adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu
….وَقْتُ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ…
“Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang sinar merah ketika matahari tenggelam”
Dengan kata lain akhir waktu sholat maghrib adalah datangnya waktu shalat isya. Pendapat inilah yang lebih kuat dan peling banyak dipkai Allahu “alam
Disunnahkan Menyegerakan Sholat Maghrib
Hal ini berdasarkan hadits dari Sahabat ‘Uqbah bin ‘Amir rodhiyallahu ‘anhu
الُ أُمَّتِى بِخَيْرٍ – أَوْ قَالَ عَلَى الْفِطْرَةِ – مَا لَمْ يُؤَخِّرُوا الْمَغْرِبَ إِلَى أَنْ تَشْتَبِكَ النُّجُومُ
“Umatku akan senantiasa dalam kebaikan (atau fithroh) selama mereka tidak mengakhirkan waktu sholat maghrib hingga munculnya bintang (di langit)”
semoga bermanfaat.
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.